Seni
Terakhir diperbaharui : Tuesday, 02 May 2023

Seni merupakan objek Pemajuan Kebudayaan yang berupa ekpreksi artistic individu, kolektif atau komunal yang berbasis warisan budaya maupun berbasis kreativitas penciptaan baru yang terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan antara laian seni pertunjukan,seni rupa, seni sastra,film,seni music, dan seni media.

Seni adalah keterampilan dan keahlian manusia untuk mengekspresikan dan menciptakan hal-hal yang indah serta bernilai bagi kehidupan baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat umum. Dalam hal seni pertunjukan (performing art), Guru Besar Seni Pertunjukan Indonesia, R.M. Soedarsono (1985), mengelompokkannya ke dalam empat cabang, yaitu: musik, tari, teater, dan resitasi. Seni musik merupakan suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik berupa irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai suatu kesatuan. Seni tari (dance), yaitu seni mengekspresikan diri dengan gerak-gerik badan yang indah diiringi dengan irama musik atau nyanyian. Seni teater adalah suatu jenis kesenian berupa pertunjukan drama yang dipentaskan. Secara spesifik merupakan seni drama yang menanmpilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan acting pemain-pemainnya. Adapun seni resitasi merupakan bentuk karya seni berupa sastra lisan yang dipentaskan, baik secara diiringi suara alat musik maupun tidak.

Pada kesempatan ini jenis seni pertunjukan yang dikemukan secara garis besar hanya meliputi seni musik, seni tari, dan seni resitasi yang ada pada masyarakat Banjar di Kabupaten Banjar.

1. Musik Kintung

Musik kintung merupakan suatu kesenian musik tradisional orang Banjar yang dianggap berasal dari daerah Kabupaten Banjar, yaitu dari desa Sungai Alat, Bincau, dan Astambul. Konon pada masa dahulu musik kintung biasa dikompetisikan untuk menentukan yang suara terbaik dan dianggap berkekuatan magis. Bahan untuk membuat alat musik kintung ini adalah bambu. Musik kintung termasuk alat musik pentatonis, dapat dikatakan pula sejenis alat musik perkusi. Karena cara membunyikannya dihentakkan pada sebuah potongan kayu yang bundar. Musik kintung lazimnya hanya untuk menghasilkan bunyi (instrumentalia), namun terkadang dipadukan dengan bunyi “babun” (gendang) dan gong, untuk mengiringi lagu-lagu untuk tari tirik dan japin. Musik kintung saat ini sudah semakin tidak diminati, sehingga kehadirannya di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Banjar sudah semakin berkurang.

2. Musik Panting

Seni musik “panting” adalah paduan antara berbagai alat musik seperti Babun, Panting, Biola, Gong, Tamburin yang menghasilkan irama khas, biasanya mengiringi lagu-lagu tradisional Banjar yang dinyanyikan, atau mengiringi tarian tradisional. Istilah “panting” diambil dari salah satu jenis alat musik utamanya panting, yaitu alat musik petik yang mirip dengan gitar gambus berukuran kecil.

3. Seni Tari Banjar

Tari-tarian tradisional Banjar masih sering ditampilkan, terutama untuk acara-acara seperti penyambutan tamu-tamu terhormat dan berbagai acara perayaan atau peringatan. Tarian yang sering ditampilkaan seperti tari "Baksa Kambang", "Baksa Lilin", "Kuda Gepang", "Maiwak", dan jenis-jenis tarian lainnya. Tari tradisional Banjar itu lazimnya juga diiringi dengan bunyi-bunyian dari alat musik tradisional seperti: babun, gambang, aron, salantang, kedernong, gong, suling, rebab, dan sebagainya. Masyarakat Banjar nampaknya cukup kreatif dalam hal berkesenian tari. Berbagai jenis atau ragam tarian Banjar telah diciptakan termasuk oleh para seniman dari Kota Martapura atau Kabupaten Banjar. Mereka para pegiat seni ini juga tetap mempertahankan tari-tarian tradisional Banjar yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Berbagai jenis tarian tradisional Banjar itu misalnya Tari Bagandut, Tari Baksa Dadap, Baksa Hupak, Baksa Kambang, Baksa Kantar, Baksa Kupu-Kupu Atarung, Baksa Lilin, Baksa Panah, Baksa Tameng, Baksa Tumbak, Baksa Tameng. Kemudian ada juga Tari Japin seperti: Japin Batuah, Japin Bujang Marindu, Japin Dua Saudara, Japin Kuala, Japin Pasanggrahan, Japin Rantauan, Japin Sisit. Ada pula Tari Radap Rahayu, Tari Rudat, Sinoman Hadrah, Sinoman Rebana, dan Kuda Gepang.

4. Seni Resitasi Masyarakat Banjar

Yang termasuk jenis seni ini adalah madihin, balamut, dan dundam. Madihin (berasal dari kata “madah” dalam bahasa Arab yang berarti “nasihat”, tetapi bisa juga berarti “pujian”) adalah sebuah genre puisi dari masyarakat Banjar. Ia biasanya diidentifikasi sebagai “puisi rakyat anonim”. Sampai saat ini, terutama madihin, masih cukup diminati masyarakat di Kabupaten Banjar. Madihin kini juga telah digemari kembali oleh generasi muda. Madihin merupakan seni yang sangat dinamis, interaktif, berunsur nasihat yang disampaikan secara humor. Barangkali oleh karena ini yang menyebabkan seni madihin relatif dapat diterima oleh semua kalangan. Madihin biasa dilakukan oleh satu sampai empat orang. Madihin merupakan tutur bersifat sastra yang diiringai dengan suara tabuhan rebana (atau disebut juga “tarbang”).

5. Teater Tradisi Banjar

Yang termasuk jenis seni teater Banjar Yaitu Mamanda, Japin Carita, Damarulan Banjar, Wayang Gong, Kuda Gipang Carita, Wayng Topeng. Mamanda merupakan sebuah teater tradisional yang berkembang di daerah Kalimantan Selatan, yang mana pementasan menggunakan Bahasa Banjar dan selalu mengisahkan rivalitas kebaikan dan keburukan yang dikemas dalam suasana kerajaan (istana sentris) di mana dalam penamplan mamanda tersebut lakon pemain terdiri seorang raja, permaisuri, anak raja, paman wajir, panglima perang, harapn 1 dan harapan 2, pelayan kerajaan, dan juga ada pemain yang menjadi kompeni atau gerombolan pemberontak.

Teater Japin Carita juga merupakan kesenian teater tradisional daerah Kalimantan Selatan yang berasal dari kesenian japin yaitu sebuah seni tari yang berasal dari Arab. Japin carita ini sering menceritakan cerita rakyat  kehidupan sehari-hari dengan humor (belelucuan), dan pemain ya apabila mau masuk ke pementasan dengan diiringi musik panting dan sambil jalan dengan nari sedikit dan sering di pentaskan di acara malam perkawinan dan di acara pagelaran teater.

Damarulan Banjar ialah kesenian teater tradisional yang ada di tanah banjar Kalimantan Selatan yang mana kesenian ini didirikan pada tahun 1900, dan teater ini sering menceritakan tentang kerajaan banjar, dan juga cerita -cerita wayang, teater ini diiringi dengan musik gamelan banjar, berjumlah pelakon ya sekitar 20 orang yang terbagi dalam bebrapa karakter dan beberapa kerajaan.di dalam cerita adalakon Raja atau prabu,